KESEHATAN MENTAL
Nama
: Annisa nur afiani
Npm : 10511979
Kelas : 2PA06
Npm : 10511979
Kelas : 2PA06
TUGAS 3
STRESS
A. Pengertian Stres
Stres merupakan kondisi psikofisik yang ada dalam diri setiap orang.
Artinya stres dialami oleh setiap orang, tidak mengenal jenis kelamin, usia,
kedudukan, jabatan atau status sosial ekonomi. Stres bisa dialami oleh bayi,
anak-anak, remaja maupun orang dewasa. Bahkan mungkin stres juga dialami oleh
makhluk hidup lainnya.
Stres dapat berpengaruh positif maupun negatif. Pengaruh positif, mendorong
orang untuk membangkitkan kesadaran dan menghasilkan pengalaman baru. Sedangkan
pengaruh negatif, menimbulkan perasaan-perasaan tidak nyaman, tidak percaya
diri, penolakan, marah, depresi, dan memicu sakit kepala, sakit perut,
insomnia, tekanan darah tinggi atau stroke. Stres pada anak yang berkepanjangan
akan berpengaruh negatif pada pertumbuhan kepribadiannya, yaitu kurang percaya
diri dan takut melakukan sesuatu.
Ada pendapat yang
mengatakan bahwa “Tanpa stres tidak ada kehidupan, gagal merespon stressor
pertanda kematian“.
Menurut Dadang Hawari (1997: 44-45) istilah stres tidak dapat dipisahkan
dari distres dan depresi, karena satu sama lain saling terkait. Stres merupakan
reaksi fisik terhadap permasalahan kehidupan yang dialami. Apabila fungsi organ
tumbuh sampai terganggu dinamakan distres, yaitu derajat penyimpangan fisik,
psikis dan perilaku dari fungsi yang sehat (Sopiah, 2008).
Tulisan ini akan
menjelaskan apa itu stres, jenis-jenis stres, aspek, penyebab stres, reaksi
fisik-psikologis, klasifikasi stres serta bagaimana mengelolanya.
B. Jenis Stres
a. Quick dan Quick (1984) mengkategorikan jenis stres menjadi dua, yaitu:
· Eustress, yaitu hasil dari
respon terhadap stres yang bersifat sehat, positif, dan konstruktif (bersifat membangun).
Hal tersebut termasuk kesejahteraan individu dan juga organisasi yang
diasosiasikan dengan pertumbuhan, fleksibilitas, kemampuan adaptasi, dan
tingkat performance yang tinggi.
· Distress, yaitu hasil dari
respon terhadap stres yang bersifat tidak sehat, negatif, dan destruktif
(bersifat merusak). Hal tersebut termasuk konsekuensi individu dan juga
organisasi seperti penyakit kardiovaskular dan tingkat ketidakhadiran
(absenteeism) yang tinggi, yang diasosiasikan dengan keadaan sakit, penurunan,
dan kematian.
C. Reaksi psikologis
Reaksi psikologis yaitu gelisah, cemas, tidak dapat berkonsentrasi dalam
pekejaan atau
belajar, sikap pesimis, hilang rasa humor, malas, sikap apatis, sering
melamun, sering marah
marah bersikap agresif baik secara verbal seperti berkata-kata kasar, suka
menghina, mupun non
verbal seperti menendang-nendang, menempeleng, membanting pintu atau
memecahkan barang
barang.
a. Kecemasan
Respon yang paling umum merupakan tanda bahaya yang menyatakan diri dengan suatu
Respon yang paling umum merupakan tanda bahaya yang menyatakan diri dengan suatu
penghayatan yang khas, yang sukar digambarkan adalah emosi yang
tidak menyenangkan
istilah “kuatir,” “tegang,” “prihatin,” “takut”fisik antung
berdebar, keluar keringat dingin,
mulut kering, tekanan darah tinggi dan susah tidur.
b. Kemarahan dan agresi
Yakni perasaan jengkel
sebagai respon terhadap kecemasan yang dirasakan sebagai ancaman.
Merupakan reaksi umum lain terhadap situasi stress yang mungkin dapat
menyebabkan
agresi, Agresi ialah kemarahan yang meluap-luap, dan orang melakukan
serangan secara
kasar dengan jalan yang tidak wajar. Kadang-kadang disertai perilaku
kegilaan, tindak
sadis
sadis
dan usaha membunuh orang.
c. Depresi
Yaitu keadaan yang ditandai dengan
hilangnya gairah dan semangat. Terkadang disertai
rasa sedih
rasa sedih
D. Klasifikasi Stres
· Stres Akut (Acute Stress) merupakan
reaksi terhadap ancaman yang segera, umunya dikenal dengan respon atas
pertengkaran atau penerbangan (fight or flight). Suatu ancaman
dapat terjadi pada situasi apa pun yang pernah dialami bahkan secara tidak
disadari atau salah dianggap sebagai suatu bahaya. Penyebab-penyebab stres akut
antara lain:
· kebisingan,
· keramaian,
· pengasingan,
· lapar,
· bahaya,
· infeksi, dan
· bayangan suatu ancaman
atau ingatan atas suatu peristiwa berbahaya (mengerikan).
Pada banyak kejadian,
suatu waktu ancaman akut telah dilalui, suatu respon menjadi tidak aktif dan
tingkat-tingkat hormon stres kembali normal, suatu kondisi yang disebut respon
relaksasi (relaxation response).
·
Stres Kronis (Chronic
Stress). Kehidupan modern menciptakan situasi stres
berkesinambungan yang tidak berumur pendek. Penyebab-penyebab umum stres kronis
antara lain:
· kerja dengan tekanan
tinggi yang terus menerus,
· problem-problem
hubungan jangka panjang,
· kesepian, dan
· kekhawatiran finansial
yang terus-menerus.
Pengalaman Stres positif dan negatif menurut pengalaman pribadi
- Stres positif
Sewaktu saya ingin memasuki Semester 3 saya sempat down karena nilai
IPK saya yg turun drastis, sedih, kecewa, stress, menyesal, semua rasa itu
menyatu dalam pikiran dan perasaan saya.
Saya sudah
berusaha semaksimal untuk meraih nilai yang bagus untuk semester itu, namun
saya salah menilai
usahaku, usahaku belum semaksimal mungkin untuk mendapatkan nilai IPK yang
baik, dari situ saya termotivasi untuk belajar yang lebih giat lagi untuk
mendapatkan nilai IPK yang baik .
- Stres Negatif
Saat itu aku sedang mendapatkan
cobaan yang sangat berat sekali, sampai saya tidak bisa berfikir apa-apa yang
saya pikirkan hanya hal-hal yang negatif.
Saya tidak tahu harus
bagaimana selain saya bersabar dengan cobaan itu, saya terdiam, menangis dan
merenungi apa yang Allah berikan kepada keluargaku.Sampai akhirnya titik
terangpun belum kutemukan saat ini.