Selasa, 04 Juni 2013

TUGAS KESEHATAN MENTAL 3


                                KESEHATAN MENTAL

                                  gundar.jpg  
  
                             Nama : Annisa nur afiani
                                 Npm : 10511979
                                 Kelas : 2PA06
                                         TUGAS 3










STRESS

 A. Pengertian Stres
Stres merupakan kondisi psikofisik yang ada dalam diri setiap orang. Artinya stres dialami oleh setiap orang, tidak mengenal jenis kelamin, usia, kedudukan, jabatan atau status sosial ekonomi. Stres bisa dialami oleh bayi, anak-anak, remaja maupun orang dewasa. Bahkan mungkin stres juga dialami oleh makhluk hidup lainnya.
Stres dapat berpengaruh positif maupun negatif. Pengaruh positif, mendorong orang untuk membangkitkan kesadaran dan menghasilkan pengalaman baru. Sedangkan pengaruh negatif, menimbulkan perasaan-perasaan tidak nyaman, tidak percaya diri, penolakan, marah, depresi, dan memicu sakit kepala, sakit perut, insomnia, tekanan darah tinggi atau stroke. Stres pada anak yang berkepanjangan akan berpengaruh negatif pada pertumbuhan kepribadiannya, yaitu kurang percaya diri dan takut melakukan sesuatu.
Ada pendapat yang mengatakan bahwa “Tanpa stres tidak ada kehidupan, gagal merespon stressor pertanda kematian“.
Menurut Dadang Hawari (1997: 44-45) istilah stres tidak dapat dipisahkan dari distres dan depresi, karena satu sama lain saling terkait. Stres merupakan reaksi fisik terhadap permasalahan kehidupan yang dialami. Apabila fungsi organ tumbuh sampai terganggu dinamakan distres, yaitu derajat penyimpangan fisik, psikis dan perilaku dari fungsi yang sehat (Sopiah, 2008).
Tulisan ini akan menjelaskan apa itu stres, jenis-jenis stres, aspek, penyebab stres, reaksi fisik-psikologis, klasifikasi stres serta bagaimana mengelolanya.

 B. Jenis Stres
a. Quick dan Quick (1984) mengkategorikan jenis stres menjadi dua, yaitu:
·    Eustress, yaitu hasil dari respon terhadap stres yang bersifat sehat, positif, dan konstruktif (bersifat membangun). Hal tersebut termasuk kesejahteraan individu dan juga organisasi yang diasosiasikan dengan pertumbuhan, fleksibilitas, kemampuan adaptasi, dan tingkat performance yang tinggi.
·    Distress, yaitu hasil dari respon terhadap stres yang bersifat tidak sehat, negatif, dan destruktif (bersifat merusak). Hal tersebut termasuk konsekuensi individu dan juga organisasi seperti penyakit kardiovaskular dan tingkat ketidakhadiran (absenteeism) yang tinggi, yang diasosiasikan dengan keadaan sakit, penurunan, dan kematian.

C. Reaksi psikologis 
                 Reaksi psikologis yaitu gelisah, cemas, tidak dapat berkonsentrasi dalam pekejaan atau
belajar, sikap pesimis, hilang rasa humor, malas, sikap apatis, sering melamun, sering marah
marah bersikap agresif baik secara verbal seperti berkata-kata kasar, suka menghina, mupun non
verbal seperti menendang-nendang, menempeleng, membanting pintu atau memecahkan barang
barang.
a.    Kecemasan
  Respon yang paling umum merupakan tanda bahaya yang menyatakan diri dengan suatu
  penghayatan yang khas, yang sukar digambarkan adalah emosi yang tidak menyenangkan
  istilah “kuatir,” “tegang,” “prihatin,” “takut”fisik antung berdebar, keluar keringat dingin,
  mulut kering, tekanan darah tinggi dan susah tidur.
b.    Kemarahan dan agresi
Yakni perasaan jengkel sebagai respon terhadap kecemasan yang dirasakan sebagai ancaman.
Merupakan reaksi umum lain terhadap situasi stress yang mungkin dapat menyebabkan
agresi, Agresi ialah kemarahan yang meluap-luap, dan orang melakukan serangan secara
kasar dengan jalan yang tidak wajar. Kadang-kadang disertai perilaku kegilaan, tindak
      sadis
dan usaha membunuh orang.
c.    Depresi
     Yaitu keadaan yang ditandai dengan hilangnya gairah dan semangat. Terkadang disertai  
      rasa
sedih

D.     Klasifikasi Stres
·      Stres Akut (Acute Stress) merupakan reaksi terhadap ancaman yang segera, umunya dikenal dengan respon atas pertengkaran atau penerbangan (fight or flight). Suatu ancaman dapat terjadi pada situasi apa pun yang pernah dialami bahkan secara tidak disadari atau salah dianggap sebagai suatu bahaya. Penyebab-penyebab stres akut antara lain:
·         kebisingan,
·         keramaian,
·         pengasingan,
·         lapar,
·         bahaya,
·         infeksi, dan
·         bayangan suatu ancaman atau ingatan atas suatu peristiwa berbahaya (mengerikan).
Pada banyak kejadian, suatu waktu ancaman akut telah dilalui, suatu respon menjadi tidak aktif dan tingkat-tingkat hormon stres kembali normal, suatu kondisi yang disebut respon relaksasi (relaxation response).
·      Stres Kronis (Chronic Stress)Kehidupan modern menciptakan situasi stres berkesinambungan yang tidak berumur pendek. Penyebab-penyebab umum stres kronis antara lain:
·         kerja dengan tekanan tinggi yang terus menerus,
·         problem-problem hubungan jangka panjang,
·         kesepian, dan
·         kekhawatiran finansial yang terus-menerus.


Pengalaman Stres positif dan negatif menurut pengalaman pribadi
- Stres positif
  Sewaktu saya ingin memasuki Semester 3 saya sempat down karena nilai IPK saya yg turun drastis, sedih, kecewa, stress, menyesal, semua rasa itu menyatu dalam pikiran dan perasaan saya.
 Saya sudah berusaha semaksimal untuk meraih nilai yang bagus untuk semester itu, namun
saya salah menilai usahaku, usahaku belum semaksimal mungkin untuk mendapatkan nilai IPK yang baik, dari situ saya termotivasi untuk belajar yang lebih giat lagi untuk mendapatkan nilai IPK yang baik .
- Stres Negatif
Saat itu aku sedang mendapatkan cobaan yang sangat berat sekali, sampai saya tidak bisa berfikir apa-apa yang saya pikirkan hanya hal-hal yang negatif.
Saya tidak tahu harus bagaimana selain saya bersabar dengan cobaan itu, saya terdiam, menangis dan merenungi apa yang Allah berikan kepada keluargaku.Sampai akhirnya titik terangpun belum kutemukan saat ini.