Jumat, 11 Oktober 2013

tugas dan tulisan psikologi manajemen (Softkill)



                                                      Psikologi Management

TUGAS :
I.
 1). Apa itu management?
      jawab: management adalah aktivitas kerja yang melibatkan koordinasi dan
                   pengawasan terhadap pekerjaan orang lain,sehingga pekerjaan  ter-
                   sebut  dapat diselesaikan secara efisien dan efektif.
 2). Sebutkan jenis management?
       Jawab:  
-          manajemen sumber daya manusia adalah penerapan manajemen bedasarkan fungsinya untuk mendapatkan sumber daya manusia yang baik bagi bisnis yang di jalankan.
-          Manajemen pemasaran adalah kegiatan manajemen bedasarkan fungsinya yang pada intinya berusaha mengidentifikasikan apa sesungguhnya yang dibutuhkan oleh konsumen.
-          Manajemen produksi adalah penerapan manajemen bedasarkan fungsinya untuk menghasilkan produk yang sesuai dengan standar yang di tetapkan bedasarkan keinginan konsumen.
-          Manajemen keuangan adalah kegiatan manajemen bedasarkan fungsinya yang pada intinya berusaha untuk memastikan bahwa kegiatan bisnis yang dilakukan mampu mencapai tujuanya secara ekonomis bedasarkan profit.
  3). Apa itu kepemimpinan?
        Jawab: proses mempengaruhi atau memberi contoh oleh pemimpin
                     kepada pengikutnya dalam upaya mencapai tujuan organisasi.

II.
    1). Apa itu perencanaan?
          Jawab : perencanaan adalah mendefinisikan tujuan
                        organisasi,menentukan seluruh strategi untuk mencapai tujuan
                         tersebut dan mengembangkan rencana untuk mengintergrasi
                         serta mengkoordinasi kegiatan kerja.
    2). Manfaat perencanaan ?
           Jawab: manfaat dari suatu perencanaan adalah untuk memberikan arah
                         dan tujuan bank dan disini pimpinan bank memutuskan apa yang
                         harus di lakukan,kapan dilaksanakannya,bagaimana melakukannya
                         dan siapa yang melakukannya.
    3).   Jenis perencanaan dalam organisasi?
           Jawab: - rencana strategik : rencana yang diterapkan pada organisasi secara keseluruhn
                          dan menetapkan tujuan keseluruhan organisasi.
-          Rencan operasional : rencan yang meliputi area operasional tertentu di organisasi.
-          Rencan jangka panjang : rencana yang mempunyai jangka waktu lebih lama dari tiga tahun.
-          Rencan jangka pendek : rencana yang berjangka waktu kurang dari satu tahun.
-          Rencan spesifik : rencana yang di definisikan secara jelas dan tidak memberika ruang bagi interprestasi.
-          Rencana arahan : rencan fleksibel yeng menentukan panduan umum.
-          Rencan sekali pakai : rencana yang digunakan 1 kali yang ditunjukan khusus untuk memenuhi kebutuhan dalam situasi yang unik
-          Rencana siaga : rencana yang terus berjalan yang memandu aktivitas yang dilakukan berulang kali.



TULISAN :
1.     Management organisasi
saat saya duduk di bangku sekolah SMA saya pernah menjabat sebagai seketariat osis (organisasi siswa) disitu saya bertugas dibawah tangan kanan nya ketua untuk membuat sebuah laporan laporan tentang kerjaan dan maupun laporan hasil semua keuangan yang dipegang oleh suatu bendahara osis di dalam organisasi tersebut kita sangat kompak mulai dari ketua nya hingga sampai anggota (bagian seksi-seksi) kami saling membantu sama lain dalam misalkan menggelar acara di sekolah ataupun acara mopd,sewaktu ketika kami menggelar acara mopd dan disitu kami membuat suatu tim dan saya termasuk ke dalam manajemen keuangannya atau mengatur keungan yng akan keluar / terpakai dalam acara mopd tersebut,mulai dari pengumpulan uang, rincian hingga laporan pun harus saya buat.
2.     Tantangan SDM Indonesia di Era Globalisasi
             Era Global saat ini sungguh syarat dengan berbagai persaingan yang begitu ketat dari berbagai bidang didalamnya. Persaingan itu tidak lepas dari semua unsur kebutuhan ummat manusia yang selalu berkembang setiap detiknya. Disini sangatlah jelas harus adanya upaya reformasi untuk sebuah perubahan yang dapat menjawab semua tantangan perkembangan era global, terlebih bagi Indonesia wajib untuk melakukannya.
Era Glogal abad 21 ini sungguh memiliki banyak tantangan yang harus siap dan sigap dilakukan oleh segenap umat manusia untuk bisa berbenah diri dalam peningkatan SDM (Sumber Daya Manusia) didalamnya, termasuk pula ada upaya meningkatan kualitas dan kuantitas ekonomi.
Sumber Daya Manusia (SDM) Dan Ekonominya Rakyat Indonesia
SDM merupakan salah satu faktor kunci dalam reformasi ekonomi, yakni bagaimana menciptakan SDM yang berkualitas dan memiliki keterampilan serta berdaya saing tinggi dalam persaingan global yang selama ini kita abaikan. Dalam kaitan tersebut setidaknya ada dua hal penting menyangkut kondisi SDM Indonesia, yaitu:
1). Ketimpangan antara jumlah kesempatan kerja dan angkatan kerja.
2). Tingkat pendidikan angkatan kerja yang ada masih relatif rendah.
Kedua masalah tersebut menunjukkan bahwa ada kelangkaan kesempatan kerja dan rendahnya kualitas angkatan kerja secara nasional di berbagai sektor ekonomi. Lesunya dunia usaha akibat krisis ekonomi yang berkepanjangan sampai saat ini mengakibatkan rendahnya kesempatan kerja terutama bagi lulusan perguruan tinggi. Sementara di sisi lain jumlah angkatan kerja lulusan perguruan tinggi terus meningkat. Kesempatan kerja yang terbatas bagi lulusan perguruan tinggi ini menimbulkan dampak semakin banyak angka pengangguran sarjana di Indonesia.
Menurut catatan Direktorat Jenderal Pendidikan Tinggi (Ditjen Dikti) Depdiknas angka pengangguran sarjana di Indonesia lebih dari 300.000 orang.
Fenomena meningkatnya angka pengangguran sarjana seyogyanya perguruan tinggi ikut bertanggungjawab. Fenomena penganguran sarjana merupakan kritik bagi perguruan tinggi, karena ketidakmampuannya dalam menciptakan iklim pendidikan yang mendukung kemampuan wirausaha mahasiswa.
Kenyataan ini belum menjadi kesadaran bagi bangsa Indonesia untuk kembali memperbaiki kesalahan pada masa lalu. Rendahnya alokasi APBN untuk sektor pendidikan — tidak lebih dari 12% — pada peme-rintahan di era reformasi. Ini menunjukkan bahwa belum ada perhatian serius dari pemerintah pusat terhadap perbaikan kualitas SDM. Padahal sudah saatnya pemerintah baik tingkat pusat maupun daerah secara serius membangun SDM yang berkualitas.
Orang tidak bekerja alias pengangguran merupakan masalah bangsa yang tidak pernah selesai. Ada tiga hambatan yang menjadi alasan kenapa orang tidak bekerja, yaitu hambatan kultural, kurikulum sekolah, dan pasar kerja. Hambatan kultural yang dimaksud adalah menyangkut budaya dan etos kerja.
Sementara yang menjadi masalah dari kurikulum sekolah adalah belum adanya standar baku kurikulum pengajaran di sekolah yang mampu menciptakan dan mengembangkan kemandirian SDM yang sesuai dengan kebutuhan dunia kerja. Sedangkan hambatan pasar kerja lebih disebabkan oleh rendahnya kualitas SDM yang ada untuk memenuhi kebutuhan pasar kerja.
Ekonomi abad ke-21, yang ditandai dengan globalisasi ekonomi, merupakan suatu proses kegiatan ekonomi dan perdagangan, di mana negara-negara di seluruh dunia menjadi satu kekuatan pasar yang semakin terintegrasi dengan tanpa rintangan batas teritorial negara. Globalisasi yang sudah pasti dihadapi oleh bangsa Indonesia menuntut adanya efisiensi dan daya saing dalam dunia usaha.
Dalam globalisasi yang menyangkut hubungan intraregional dan internasional akan terjadi persaingan antarnegara. Indonesia dalam kancah persaingan global menurut World Competitiveness Report menempati urutan ke-45 atau terendah dari seluruh negara yang diteliti, di bawah Singapura (8), Malaysia (34), Cina (35), Filipina (38), dan Thailand (40).
Masalah daya saing dalam pasar dunia yang semakin terbuka merupakan isu kunci dan tantangan yang tidak ringan. Tanpa dibekali kemampuan dan keunggulan saing yang tinggi niscaya produk suatu negara, termasuk produk Indonesia, tidak akan mampu menembus pasar internasional.Dengan demikian, pada era reformasi dewasa ini, alokasi SDM masih belum mampu mengoreksi kecenderungan terciptanya konsentrasi ekonomi yang memang telah tercipta sejak pemerintahan masa lalu. Sementara di sisi lain Indonesia kekurangan berbagai keahlian untuk mengisi berbagai tuntutan globalisasi.
Dengan begitu, seandainya bangsa Indonesia tidak bisa menyesuaikan terhadap pelbagai kondisionalitas yang tercipta akibat globalisasi, maka yang akan terjadi adalah adanya gejala menjual diri bangsa dengan hanya mengandalkan sumberdaya alam yang tak terolah dan buruh yang murah. Sehingga yang terjadi bukannya terselesaikannya masalah-masalah sosial ekonomi seperti kemiskinan, pengangguran dan kesenjangan ekonomi, tetapi akan semakin menciptakan ketergantungan kepada negara maju karena utang luar negeri yang semakin berlipat.       

Tidak ada komentar:

Posting Komentar