Psikologi Management
TUGAS :
I.
1). Apa itu
management?
jawab: management adalah aktivitas kerja yang melibatkan koordinasi dan
pengawasan terhadap pekerjaan orang lain,sehingga pekerjaan ter-
sebut dapat diselesaikan secara efisien dan efektif.
jawab: management adalah aktivitas kerja yang melibatkan koordinasi dan
pengawasan terhadap pekerjaan orang lain,sehingga pekerjaan ter-
sebut dapat diselesaikan secara efisien dan efektif.
2). Sebutkan
jenis management?
Jawab:
-
manajemen sumber daya manusia adalah
penerapan manajemen bedasarkan fungsinya untuk mendapatkan sumber daya manusia
yang baik bagi bisnis yang di jalankan.
-
Manajemen pemasaran adalah kegiatan
manajemen bedasarkan fungsinya yang pada intinya berusaha mengidentifikasikan
apa sesungguhnya yang dibutuhkan oleh konsumen.
-
Manajemen produksi adalah penerapan
manajemen bedasarkan fungsinya untuk menghasilkan produk yang sesuai dengan
standar yang di tetapkan bedasarkan keinginan konsumen.
-
Manajemen keuangan adalah kegiatan
manajemen bedasarkan fungsinya yang pada intinya berusaha untuk memastikan
bahwa kegiatan bisnis yang dilakukan mampu mencapai tujuanya secara ekonomis
bedasarkan profit.
3). Apa itu
kepemimpinan?
Jawab: proses mempengaruhi atau memberi
contoh oleh pemimpin
kepada pengikutnya dalam upaya mencapai tujuan organisasi.
kepada pengikutnya dalam upaya mencapai tujuan organisasi.
II.
1). Apa
itu perencanaan?
Jawab : perencanaan adalah mendefinisikan tujuan
organisasi,menentukan seluruh strategi untuk mencapai tujuan
tersebut dan mengembangkan rencana untuk mengintergrasi
serta mengkoordinasi kegiatan kerja.
organisasi,menentukan seluruh strategi untuk mencapai tujuan
tersebut dan mengembangkan rencana untuk mengintergrasi
serta mengkoordinasi kegiatan kerja.
2). Manfaat perencanaan ?
Jawab: manfaat dari suatu perencanaan adalah untuk memberikan arah
dan tujuan bank dan disini pimpinan bank memutuskan apa yang
harus di lakukan,kapan dilaksanakannya,bagaimana melakukannya
dan siapa yang melakukannya.
dan tujuan bank dan disini pimpinan bank memutuskan apa yang
harus di lakukan,kapan dilaksanakannya,bagaimana melakukannya
dan siapa yang melakukannya.
3). Jenis perencanaan dalam organisasi?
Jawab: - rencana strategik : rencana yang diterapkan pada organisasi secara
keseluruhn
dan menetapkan tujuan keseluruhan organisasi.
dan menetapkan tujuan keseluruhan organisasi.
-
Rencan operasional : rencan yang
meliputi area operasional tertentu di organisasi.
-
Rencan jangka panjang : rencana yang
mempunyai jangka waktu lebih lama dari tiga tahun.
-
Rencan jangka pendek : rencana yang
berjangka waktu kurang dari satu tahun.
-
Rencan spesifik : rencana yang di
definisikan secara jelas dan tidak memberika ruang bagi interprestasi.
-
Rencana arahan : rencan fleksibel yeng
menentukan panduan umum.
-
Rencan sekali pakai : rencana yang
digunakan 1 kali yang ditunjukan khusus untuk memenuhi kebutuhan dalam situasi
yang unik
-
Rencana siaga : rencana yang terus
berjalan yang memandu aktivitas yang dilakukan berulang kali.
TULISAN :
1.
Management
organisasi
saat saya duduk di
bangku sekolah SMA saya pernah menjabat sebagai seketariat osis (organisasi
siswa) disitu saya bertugas dibawah tangan kanan nya ketua untuk membuat sebuah
laporan laporan tentang kerjaan dan maupun laporan hasil semua keuangan yang
dipegang oleh suatu bendahara osis di dalam organisasi tersebut kita sangat
kompak mulai dari ketua nya hingga sampai anggota (bagian seksi-seksi) kami
saling membantu sama lain dalam misalkan menggelar acara di sekolah ataupun
acara mopd,sewaktu ketika kami menggelar acara mopd dan disitu kami membuat
suatu tim dan saya termasuk ke dalam manajemen keuangannya atau mengatur
keungan yng akan keluar / terpakai dalam acara mopd tersebut,mulai dari
pengumpulan uang, rincian hingga laporan pun harus saya buat.
2. Tantangan SDM Indonesia di Era Globalisasi
Era Global
saat ini sungguh syarat dengan berbagai persaingan yang begitu ketat dari
berbagai bidang didalamnya. Persaingan itu tidak lepas dari semua unsur
kebutuhan ummat manusia yang selalu berkembang setiap detiknya. Disini
sangatlah jelas harus adanya upaya reformasi untuk sebuah perubahan yang dapat
menjawab semua tantangan perkembangan era global, terlebih bagi Indonesia wajib
untuk melakukannya.
Era Glogal
abad 21 ini sungguh memiliki banyak tantangan yang harus siap dan sigap
dilakukan oleh segenap umat manusia untuk bisa berbenah diri dalam peningkatan
SDM (Sumber Daya Manusia) didalamnya, termasuk pula ada upaya meningkatan
kualitas dan kuantitas ekonomi.
Sumber Daya Manusia (SDM) Dan Ekonominya Rakyat
Indonesia
SDM
merupakan salah satu faktor kunci dalam reformasi ekonomi, yakni bagaimana
menciptakan SDM yang berkualitas dan memiliki keterampilan serta berdaya saing
tinggi dalam persaingan global yang selama ini kita abaikan. Dalam kaitan
tersebut setidaknya ada dua hal penting menyangkut kondisi SDM Indonesia,
yaitu:
1). Ketimpangan antara jumlah kesempatan kerja dan
angkatan kerja.
2). Tingkat pendidikan angkatan kerja yang ada masih
relatif rendah.
Kedua masalah tersebut menunjukkan bahwa ada kelangkaan
kesempatan kerja dan rendahnya kualitas angkatan kerja secara nasional di
berbagai sektor ekonomi. Lesunya dunia usaha akibat krisis ekonomi yang
berkepanjangan sampai saat ini mengakibatkan rendahnya kesempatan kerja
terutama bagi lulusan perguruan tinggi. Sementara di sisi lain jumlah angkatan
kerja lulusan perguruan tinggi terus meningkat. Kesempatan kerja yang terbatas
bagi lulusan perguruan tinggi ini menimbulkan dampak semakin banyak angka
pengangguran sarjana di Indonesia.
Menurut catatan Direktorat Jenderal Pendidikan Tinggi
(Ditjen Dikti) Depdiknas angka pengangguran sarjana di Indonesia lebih dari
300.000 orang.
Fenomena meningkatnya angka pengangguran sarjana
seyogyanya perguruan tinggi ikut bertanggungjawab. Fenomena penganguran sarjana
merupakan kritik bagi perguruan tinggi, karena ketidakmampuannya dalam
menciptakan iklim pendidikan yang mendukung kemampuan wirausaha mahasiswa.
Kenyataan ini belum menjadi kesadaran bagi bangsa
Indonesia untuk kembali memperbaiki kesalahan pada masa lalu. Rendahnya alokasi
APBN untuk sektor pendidikan — tidak lebih dari 12% — pada peme-rintahan di era
reformasi. Ini menunjukkan bahwa belum ada perhatian serius dari pemerintah
pusat terhadap perbaikan kualitas SDM. Padahal sudah saatnya pemerintah baik
tingkat pusat maupun daerah secara serius membangun SDM yang berkualitas.
Orang tidak bekerja alias pengangguran merupakan
masalah bangsa yang tidak pernah selesai. Ada tiga hambatan yang menjadi alasan
kenapa orang tidak bekerja, yaitu hambatan kultural, kurikulum sekolah, dan
pasar kerja. Hambatan kultural yang dimaksud adalah menyangkut budaya dan etos
kerja.
Sementara yang menjadi masalah dari kurikulum sekolah
adalah belum adanya standar baku kurikulum pengajaran di sekolah yang mampu
menciptakan dan mengembangkan kemandirian SDM yang sesuai dengan kebutuhan
dunia kerja. Sedangkan hambatan pasar kerja lebih disebabkan oleh rendahnya
kualitas SDM yang ada untuk memenuhi kebutuhan pasar kerja.
Ekonomi abad ke-21, yang ditandai dengan globalisasi
ekonomi, merupakan suatu proses kegiatan ekonomi dan perdagangan, di mana
negara-negara di seluruh dunia menjadi satu kekuatan pasar yang semakin
terintegrasi dengan tanpa rintangan batas teritorial negara. Globalisasi yang
sudah pasti dihadapi oleh bangsa Indonesia menuntut adanya efisiensi dan daya
saing dalam dunia usaha.
Dalam globalisasi yang menyangkut hubungan
intraregional dan internasional akan terjadi persaingan antarnegara. Indonesia
dalam kancah persaingan global menurut World Competitiveness Report menempati urutan
ke-45 atau terendah dari seluruh negara yang diteliti, di bawah Singapura (8),
Malaysia (34), Cina (35), Filipina (38), dan Thailand (40).
Masalah daya saing dalam pasar dunia yang semakin
terbuka merupakan isu kunci dan tantangan yang tidak ringan. Tanpa dibekali
kemampuan dan keunggulan saing yang tinggi niscaya produk suatu negara,
termasuk produk Indonesia, tidak akan mampu menembus pasar internasional.Dengan
demikian, pada era reformasi dewasa ini, alokasi SDM masih belum mampu
mengoreksi kecenderungan terciptanya konsentrasi ekonomi yang memang telah
tercipta sejak pemerintahan masa lalu. Sementara di sisi lain Indonesia
kekurangan berbagai keahlian untuk mengisi berbagai tuntutan globalisasi.
Dengan begitu, seandainya bangsa Indonesia tidak bisa
menyesuaikan terhadap pelbagai kondisionalitas yang tercipta akibat
globalisasi, maka yang akan terjadi adalah adanya gejala menjual diri bangsa
dengan hanya mengandalkan sumberdaya alam yang tak terolah dan buruh yang
murah. Sehingga yang terjadi bukannya terselesaikannya masalah-masalah sosial
ekonomi seperti kemiskinan, pengangguran dan kesenjangan ekonomi, tetapi akan
semakin menciptakan ketergantungan kepada negara maju karena utang luar negeri
yang semakin berlipat.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar